ANDA PENGUNJUNG KE :

Rabu, 15 November 2017

RAMBUT OH RAMBUT

Potong rambut
Apa yang anda ingat kalau mendengar kalimat potong rambut?
Kalau saya teringat saat SMA. Ya razia rambut.
Mendengar hal tersebut selalu berhasil membuat  jantung saya deg-degan .
Biasanya untuk hal seperti ini guru-guru saya selalu kompak merahasiakan waktunya.
Para guru akan bekerjasama mengalihkan perhatian kami di kelas supaya kami tidak sadar di kelas sebelah sedang terjadi “pembantaian”.
Setelah itu tibalah giliran kami.

Walaupun saya merasa rambut saya sudah pendek saat razia debaran jantung ini tidak berkurang .
Biasanya rambut yang dapat satu genggam langsung kena potong.
Begitupun untuk rambut yang sudah sampai telinga.
Dan guru-guru saya sering melakukannya sambil tersenyum hangat. (ckrek…ckrek..ckrekk..)

Bagi kami di usia menjelang dewasa ini rambut adalah bagian yang sering mendapat perhatian ekstra. Bahkan ada teman saya yang selalu membawa sisir supaya tampilan rambutnya tetap prima.
Ada satu kejadian yang paling saya ingat dengan razia rambut.
Saat itu kami yang berada di kelas “terdepan” sedang belajar.
Datanglah serombongan guru ke kelas.
Kami yang belum menyadari maksud dan tujan kedatangan mereka tetap santai .

Namun setelah diberitahu kalau kedatangan bapak-ibu guru adalah untuk memberikan salon gratis barulah kami gelisah.
Saya berusaha merapikan rambut dengan menekan-nekannya supaya terlihat tipis.
Dan sepertinya berhasil karena saat melihat saya sang guru hanya lewat dengan memberikan tatapan hangat.
Namun ada beberapa teman yang kena dalam razia kali ini.
Mereka protes dan beralasan kalau rambut mereka masih pendek.
Namun maaf kawan alasan kalian kali ini tidak diterima. (ckrek..ckrek…ckrek..)

Sedikit “kejam” namun sesekali disiplin memang perlu ditegakkan dengan cara tegas.
Bagaimana zaman now??
Anda pasti lebih tahu dari saya.


Apa model rambut anda hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar