ANDA PENGUNJUNG KE :

Kamis, 16 November 2017

HUJAN NOVEMBER

Pagi ini di kota tempat saya tinggal hujan.
Saya jadi  ingat saat SD dulu di kota empek-empek.
Sedikit informasi dari TK sampai kelas 3 SD saya menjalaninya di Belitang, Gumawang, Ogan Kombring Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.

Dari rumah ke sekolah saya biasa diantar oleh Ayah dengan sepeda.
Saat kelas 3 SD saya di kasih hadiah jaket hujan buatan sendiri oleh Pak Wo saya yang memiliki usaha di bidang konveksi.
Saat saya pakai panjang jaketnya sampai ke lutut. Dan ada penutup kepalanya dengan tali supaya tidak mudah lepas.
Saking sukanya dengan jaket itu saya sering memakainya saat tidak hujan.
Apalagi saat hujan. Saya tidak pernah lupa memakainya ketika dibonceng duduk di bagian depan sepeda bersama ayah.
Saya merasa hebat sekali saat sampai di sekolah tanpa baju seragam saya menjadi basah.

Dan bulan November ini adalah puncaknya musim hujan.
Namun pagi  ini saya menyadari satu hal.
Saya melihat banyak pengendara sepeda motor berteduh di halte busway, di bawah pohon rindang atau di ruku-ruko yang memang banyak di kota ini.
Saya rasa mereka tahu kalau negara kita ini adalah negara tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim panas.
Jadi kalau musim hujan seperti sekarang seharusnya sudah menyiapkan mantel untuk jaga-jaga kalau dalam perjalan turun hujan.
Dan setelah saya ingat-ingat kembali ternyata hal seperti ini terjadi setiap musim hujan.

Apakah mereka lupa membawa mantelnya?
Atau mereka lupa kondisi iklim negara yang sangat kaya sumber daya alam ini ?

Entahlah saya rasa mereka punya alasan yang kuat.
Seperti para pejabat di negeri ini yang selalu punya alasan kenapa semua harga kebutuhan terus naik.

Sudah dulu ya berhubung hujan sudah reda saya harus jalan lagi ke tempat kerja.

Salam November.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar