ANDA PENGUNJUNG KE :

Selasa, 21 November 2017

MENGANTRI YUKS !

Konon katanya Jepang merupakan salah satu negara yang sangat displin. Semua serba teratur.
Saya rasa anda pasti sudah mengetahuinya.
Contohnya adalah tentang mengantri. Sejak kecil anak-anak sekolah di sana sudah di latih untuk belajar mengantri.
Dari yang saya baca katanya pengajar disana akan merasa gagal kalau anak didiknya tidak bisa untuk mengantri.
Karena katanya dengan belajar mengantri akan membentuk karakter yang disiplin dan saling menghargai satu sama lain.

Walaupun begitu mengantri adalah suatu hal yang saya tidak suka.
Apalagi kalau mengantrinya lama dan di saat terburu-buru untuk urusan lain.
Seperti kemaren saat saya mengantri untuk membayar tagihan air bulanan disalah satu loket pembayaran.
Di lantai satu saya disambut oleh security yang menayakan keperluan saya.
Setelah saya katakan kalau saya ingin membayar tagihan bulanan security langsung mengarahkan saya ke meja yang berada di dekatnya untuk mengambil nomor antrian.
Disini saya disambut dengan mba-mba yang sudah tersenyum manis dan saya yakin itu hasil pelatihan dari kantornya.

Untuk pembayaran saya harus naik ke lantai dua.
Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang lebih dulu dari saya.
Setelah dapat tempat duduk di rungan ber-ac tersebut saya mencek no antrian dengan melihat layar nomor antrian di bagian atas loket pembayaran.
Ternyata ada 11 orang sebelum saya.
Wahh…lama juga padahal saya buru-buru.
Mau tidak mau saya harus menunggu dan berusaha menyamankan diri sambil menunggu giliran.

Tidak berapa lama ada seorang ibu yang datang bersama anaknya dan duduk sebaris dengan saya.
Saat no antrian selanjutnya di panggil si ibu langsung berdiri dan bilang mau membayar tagihan kepada petugas loket.
Wah cepat juga ya baru datang sudah di panggil nomornya pikir saya.
Namun saat si ibu sampai di loket pembayaran ada seorang pemuda yang juga berjalan dan langsung berhenti begitu melihat si ibu sudah di loket.
Kenapa ada dua orang yang maju ya, pikir saya lagi.
Saya melihat ke seantero ruangan dan saya perhatikan semua orang yang sedang mengantri juga memasang wajah keheranan.
Lalu kami melihat ke arah security yang berdiri di dekat loket pembayaran dengan pandangan bertanya.
Si security yang berbadan tegap tersebut juga memasang wajah heran dan hanya nyegir untuk menjawab pertanyaan dari tatapan kami.

Setelah selesai membayar dengan tenang nya si ibu turun kembali dengan menggandeng anaknya tanpa melihat ke arah kami yang sedang mengantri.
Saat nomor berikutnya dipanggil ternyata sama dengan nomor sebelumnya dipanggil dan si pemuda yang tadi berhenti berjalan ke loket maju ke depan.
Ternyata dialah pemilik nomor antrian yang ditikung oleh si ibu.

Anda pernah mengalaminya?
Katanya untuk menjadi seseorang yang besar kita harus memulainya dari hal kecil. Seperti mengantri.
Setelah terbiasa akan terasa ada yang kurang atau merasa bersalah kalau “lupa” melakukannya.
Karena setiap pohon beringin yang rindang berasal dari biji yang kecil bukan.

Sudah antri untuk apa anda hari ini?

#salamantri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar