Senin, 28-1-2014 (15.37 WIB)
Alohaa..teman-teman semua Memoir SMA Step 3 sudah ready. Sory kali ini lama siapnya karena banyak kegiatan dari calon mertua sakit jadi harus balik ke Padang, menyiapkan soal-soal ujian siswa, mengurus persiapan "......" ^_^ dan sebagainya. Diharapkan masukan dari teman-teman supaya memoir ini lebih baik di step berikutnya ...
14. Pira
Myani ( Pira / Piro )
Temanku yang berdomisili di Pekan Selasa
terkenal dengan dengan senyumannya ynag khas ( menurut Dhiang senyumnya Piro itu sesuatu..). Pira juga sering
diganggu oleh Dhiang, Buya dan juga aku pastinya. Pira termasuk pendiam di
kelas dan baik hati. Buktinya walaupun diganggu para makhluk usil IPA 1 Pira
tetap santai dan smile. Saat libur
kuliah kami pernah main ke rumah Pira dan ngobrol sampai magrib.
Pira merupakan salah satu
yang selalu ready diajak reunian. Contoh nya saat reunian di tempat Uut sambil
bubar. Pira bela-belain datang lho...
Saat pulang kami mengantar
pulang Pira dengan mobil Optah saat itu dan aku, ryan mengikuti dengan motor.
Sampai kepala bukit langsung deh turun hujsn. Mau balik nanggung,trus tambah
basah. Akhirnya dengan sikap sebagai cowok sejati kami teruskanlah mengantar
Pira berhujan-hujan ria dana alhamdulillah nyampai rumah badan
meriang....kabarnya Pira sedang mengambil kuliah S1 ya pir? (dah siap
belum?)..good luck lack buat piro..keep smile....!!!
15. Tyas
Utami (Tyas /Uut/ Bunda)
Saat menulis ini aku lagi di
Padang dan sedang terkena pilek ( yang
ini mampet yang ini enggakk..!!!) . tapi demi totalitas sebagai penulis
kelas internasional ( he.he. gak banget ya sob..)
Kenalkan ini adalah manusia
yang memiliki 2 kepribadian. Di suatu saat dia bisa dewasa dan di waktu lain
dia bisa konyol kayak anak kecil. Julukan adalah “Queen of Lelet”..kenapa ??
karena dia merupakan pemecah rekor di kelas sebagai cewek paling sering telat
datang sekolah dan selalu masuk dengan “wajah tanpa bersalahnya” sampai
guru-guru capek nasehatinya. Mending kalau rumahnya jauh eh ini rumahnya pas di
depan lampu merah Kampung Palak jadi tinggal naik angkot langsung nyampe,
paling cuma 5 menit saja ke sekolah.
( saat menulis ini aku sudah
di Pekanbaru yang sedang banyak asapnya.. )
Sebenarnya
aku tahu nama Uut sejak masa SMP. Padahal SMP kami berbeda. Tapi cerita tentang
dia dan Dhiang ( maaf yang merasa
terganggu ini cuma nostagila ja..eh, nostalgia.. ) sampai juga ke
sekolahku. Sampai suatu waktu saat ada pertandingan persahabatan volley ball
dan tenis meja antar SMP 1 dan SMP 2 aku dan teman-teman datang ke SMP 1.
Selain untuk bertanding tenis meja aku juga penasaran dengan yang namanya Uut
tersebut. Pada saat itu aku tidak berhasil mengidentifikasi dimana
keberadaannya (sehingga aku pun terpaksa
menyanyikan lagu Ayu Ting-Ting : “dimana-dimanaaaa.....dimanaaa...kuharus
mencari dimanaa......(ketahuan deh selera musiknya.. ).
Nah...kebetulan lagi saat ada lomba
mata pelajaran yang diadakan di SMP 1 aku ikut lagi dan tetap dengan misi ganda
yaitu selain ikut lomba juga mencari tahu tampang manusia yang bernama Uut.
Saat tes kebetulan aku satu kelas dengan Dhiang. Walaupun kami tetanggaan aku
jarang juga ketemu langsung dengan Dhiang. Jadi saat itu aku perhatikanlah apa
sih yang menarik dari Dhiang ini sehingga kisahnya begitu cetar membahana
seantero 2 sekolah ini. Apakah rambut klimisnya yang belah kanan itu
penyebabnya ? ( aku yakin kalau ada lalat
nemplok disana langsung geger otak saking licinya.. ) karena tampilanya
yang super rapi itukah? Atau ada hal lain yang mungkin hanya Uut dan Tuhan yang
tahu..entahlahh...pada saat lomba itu nama Uut juga disebut oleh teman-teman
Dhiang, jadi akupun celingukan kanan kiri siap tahu si empunya nama ada juga
dikelas yang sama. Tapi ternyata tidak. So gagalah aku mengenali makhluk
bernama Uut saat SMP. Dan baru saat SMA aku tahu yang mana orangnya seperti
yang kuceritakan di awal tulisan ini tentang masa pendaftaran SMA.
Selain manis dan cute ( bagi teman-teman yang mendadak mual
silahkan cari asoy..) Uut juga disegani oleh cowok-cowok di kelas karena
penampilannya yang keibuan ( SMA ja
keibuan berarti sekarang kenenekan dong..Uut Mania: penulisny g becus ne ntar
uutnya marah lho (protes).. penulis: santai jalah uutnya kan baek hati,tidak
sombong, rajin menabung dan calon mantu idaman jadi g bakalan marah lah..).
tapi cius lho Uut memang disegani dikalangan para cowok dan panggilannya
dikelas adalah Bunda. Ini panggilan juga digunakan siswa kelas lain untuk Uut.
Itu sudah menunjukan bahwa uut memang Bunda banget lahhh....
Satu hal lagi yang bikin aku
salut kepada Uut adalah aktingnya sebagi anak keterbelakangan mental saat drama pelajaran Bahasa Indonesia
dengan Bu Nurhaida. Kalau ada SMA AWARD saat itu aku yakin uut akan mendapatkan
pengahargaan atas aktingnya tersebut. Benar-benar menjiwai..( yang mau tepuk tangan silahkan..plok-plok-plok...). selain itu
saat akting ulang tahun Mira juga luar biasa. Bisa nangis mendadak dan
teman-teman lain pun kagum dengan kemampuan Uut ( coba produser Dibawah Lindungan Ka’bah lihat pasti Uut ditawari jadi
pemeran utamanya..).
Satu
kebanggan lagi dari Uut dia merupakan satu-satunya sampai saat ini personil IPA
1 yang berhasil menyelesaikan S2 di Jepang (
walaupun S1 nya molor ya buk..). saat Ramadhan pertama Uut di Jepang dia
pulang ke Mualab dan kami bubar bareng. Saat bubar itu ada satu hal yang bikin
aku kesal yaitu sedikitpun Uut tidak ada cerita tentang Jepang padahal aku dan
teman-teman lain penasaran kali dengan kota pembuat film Satria Baja Hitam itu.
Sekarang Uut kerja di Pekanbaru. Aku tidak tahu kenapa dari sekian banyak kota
di Indonesia Uut milih Pekanbaru. Jangan-jangan karena ada aku di Pekanbaru
makanya Uut kesini juga kali ya..^_^ . satu hal pasti yang membuat aku kagum
terhadap Uut adalah saat amak pergi untuk selamanya ( maaf Ut diingatkan lagi tapi supaya jadi pelajaran bagi kita-kita ).
Aku, Diana, Desy dan salah satu teman Desy mengantarkan Uut pulang ke
mualab. Padahal pukul 17.00 WIB kami sudah janjian untuk pergi malala ke Mall
SKA. Dan pukul 18.00 WIB kami mendapat telfon tentang itu dari Uut. Langsung kami datang ke kost
Uut untuk kejelsannya. Dan diputuskan kami akan mengantarkan Uut sampai ke
rumah. Pukul 22.00 WIB kami berangkat dari Pekanbaru. Dan tahu tidak
teman-teman sepanjang perjalanan aku melihat seorang yang begitu tabah dan
tawakal terhadap cobaan yang maha berat ini. Uut menangis sepanjang jaln dan
tertidur karena kelelahan sambil sesekali menangis dalam tidurnya.
Cobaan kembali
datang saat di Surian mobil kami terjebak macet padahal saat itu pukul 07.00
WIB. Sedangkan menurut kami pukul 08.00 WIB seharusnya kami sudah di Mualab.
Ditengah kepanikan itu Allah SWT kasih jalan dengan adanya seorang kenalan Uut
yang mau balik lagi Ke Mualab karena terjebak macet beliau terpaksa dengan mobilnya
putar balik lagi dan memberikan tumpangan kepada Uut dan kami menyuruh Uut
untuk pergi dengan beliau selagi akmim mencari cara untuk segera keluar dari
kemacetan itu. 15 menit setelah Uut pergi kami akhirnya berhasil lepass dari
kemacetan tersebut dan menyusul Uut. Saat kami sampai di rumah Uut kami
disambut oleh keluarganya dan Uut masih bisa tersenyum menyambut kami. Uut
begitu tabah dan sangat dewasa menghadapi semuanya. Aku yakin kalau aku
diposisinya aku tidak akan bisa sepertinya. Disana aku bertemu dengan Weni dan
Nani serta teman-teman saat SMA lainnya. Semoga Uut diberi ketabahan dan ada
hikmah luar biasa dibalik semua ini (ut....
jangan marah lagi kepada dia mungkin tidak mau membuat Ut sedih lagi..).
Sekarang Uut
lagi galau dan ingin cepat-cepat nyusul Weni, Kunang n Ani.( he.he.he.)..bagi
yang punya kandidat ayo dibantu ya....(pstt.....karena
sebagai mak coblang tingkat Mualab aku sudah habis kandidat buat si uut karena
semua calon yang disodorkan ditolak...). semoga sukses buat Uut dan segera
menemukan arjunanya...^_^
16.Melzi Febrika ( Ice )
Eitss....jangan nilai dari
namanya ya. Walaupun namanya sama dengan es tapi orangnya gak dingin kok,
malahan orangnya huebohhhhhh......!!! kalau sudah dekat dengannya baru kalain
tahu dibalik tampilannya yang kalem Ice adalah seorang yang enak diajak ngobrol
(apalagi saat jam pelajaran Bu En ..^_^).
Plusnya lagi Ice adalah atlet taekwondo lho.. jadi buat yang ingin macem-macem
dengannya mending mikir-mikir saja dulu kalau tidak mau “icip” tendangan
mautnya..( Chiattt...!!!).
Saat kelas 2 SMA Ice duduk
dengan Weni dibelakang aku dan Doni. Saat guru lagi keluar atau menunggu guru
kami selalu kompak untuk ngbrol berjamaah dulu. Sebenarnya teman-teman semua
kalai harus mengakui bahwa aku dan Doni yang saat itu duduk dibarisan terdepan ( dan terpercaya ) merupakan para
pejuang tangguh dalam mengarungi lautan ilmu ditengah rintangan yang maha berat
yaitu “hujan asam” . Ice dan Weni
adalah saksi hidup perjuangan kami melewati “hal” tersebut.
Saat kuliah Ice mampu
menyelesaikan studi di jurusan Pendidikan Matematikanya di UBH dalam waktu 3,5 tahun sodara-sodara. Aku tahu
hal tersebut saat main ke SMA 1 tercinta dan melihat piagam dalm bingkai kaca
yang digantung di atas piontu masuk ruang kepala sekolah. Saat aku dekati
karena penasaran dengan foto di piagam tersebut aku melihat nama “ MELZI
FEBRIKA “ sebagai lulusan tercepat jurusan Pendidikan Matematika UBH. Wahhh..
bangga sekali aku membacanya ( cius
lho..). selain pintar Ice juga teman yang baik. Kenapa ? karena saat aku
dan Rybon “rehat” dari dunia pendidikan Ice adalah teman pertama yang main ke
rumah saat liburan kuliahnya setelah kita lulus SMA. Aku juga kaget dengan
keberanian Ice saat itu yang bermotor ria dari Padang Aro kre Mualab karena
pada sat itu ke Padang Aro rasanya jarak yang jauh dan melelahkan.
Saat sekolah kami satu kelas
juga pernah main ke Padang Aro dengan tujuan berenang yang temapt
pemberhentiannya adalah rumah Ice. 3 sepeda motor Ice kami gunakan untuk
membawa teman-teman yang pada” slim” ke kolam renang. Setelah pusa berenang
kami dijemput papa Ice pakai mobil karena satu motor “tewas” gak bisa jalan
lagi. Jadilah sang pemuda yang merasa dirinya tampan duduk di CC menemani papa
ice..ada yang tahu siap dia??? Betul sekali dia adalha Dhiang. Hal lain yang
aku rasa membuat Dhiang PD adalah mama ice yang bilang kalau Dhiang mirip
dengan adiknya Ice ( suit..suittt..).
Saat liburan kuliah aku,
Uut, Weni dan Rybon pernah main ke rumah Ice yang bartu ( betul yang datang namany tu ce..maklum agak lupa). Rumahnya ice
wihhhh..kayak istana besar bangettt.... saking besarnay aku yakin bisa main
futsal dan bulitangkis di dalam rumahnya. Sambil ngobrol kamijuga makan kue-kue
yang tanpa ampun kami bersihkan dari toplesnya ^_^. Kami juga punya rencana
untuk bakar ikan saat main ke rumah Ice yang kedua. Tapi sampai sekarang belum
juga jadi ke rumah Ice. Hal lain yang bikin kagum dari Ice adalah dia mampu
menyelesaikan S2 nya tepat waktu.
Tapi hal yang paling kuingat
dari ice adalah saat kita masih anak baru seragam abu-abu Ice pernah ngerjain
satu kelas dengan ngkau punya “kembaran”. Jujur di awal aku percay dengan
ceritanya dan berfikir pasti asyik punya “kembaran”. Namun seiring berjalannya
waktu kami akhirnya tahu kalu Ice sudah ngerjai kami semua.
Sekarang
Ice mengabdi di Solok Selatan. Semoga perjuangan mencerdaskan generasi masa
depan bangsa berjalan dengan baik dan berjalan sesuai harapan ice. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar