ANDA PENGUNJUNG KE :

Rabu, 01 September 2021

FLORA dan FAUNA INDONESIA

 

Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama­sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan


terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1519 burung, dan 121 kupu­ kupu.

Besarnya keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia ber­ kaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Semakin banyak air tersedia semakin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu semakin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

Secara umum, keanekaragaman flora di Indonesia dipengaruhi oleh tiga hal,yaitu;

a.       Berada di Kawasan tropis yang memiliki iklim stabil.

b.       Dilintasi oleh dua pusat persebaran biota dari benua Asia dan Australia.

c.       Kondisi geografis Indonesia yang las memungkinkan bera­ gam species hidup di dalamnya.

 

Akibat pengaruh tersebut Flora Indonesia dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu Indo­Malayan dan Indo­ Australian. Kelompok Indo­Malayan meliputi Kawasan Indonesia Barat. Pulau­pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo­Australian meliputi tumbuhan yang ada di Kawasan Indonesia Timur. Pulau­pulau yang termasuk dalam Kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Demikian pula halnya dengan fauna Indonesia dapat dikelom­ pokkan menjadi tiga yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dengan Indonesia Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan garis Weber.


Fauna bagian Barat memiliki ciri seperti fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic) Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang cirinya berbeda dengan fauna bagian timur sehingga fauna tipe ini disebut fauna endemis. Fauna bagian timur memiliki tipe yang mirip fauna Benua Austalia, sehingga disebut tipe Australis (Australic). Untuk mendapatkan pemahaman materi lebih dalam silahkan Ananda baca buku paket,Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Kemdikbud, 2016. Halaman 67­74.

Selain itu agar Ananda memiliki rasa empati pada flora dan fauna Indonesia dapat melihat tayangan video tentang koservasi keanekaragaman hayati atau Biodiversity oleh Kementrian Ling­ kungan Hidup (KLH) melalui tautan https://www.youtube.com/ watch?v=zgpbCmnM8A8.


Tabel 2. Ciri-Ciri Flora di Indonesia

 

Indonesia Barat

Indonesia Timur

Jenis meranti-merantian sangat banyak

Jenis meranti-merantian hanya sedikit

Terdapat berbagai jenis rotan

Tidak terdapat berbagai jenis rotan

Tidak terdapat hutan kayu putih

Terdapat hutan kayu putih

Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit

Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, khususnya di Papua

Jenis tumbuhan sagu sedikit

Banyak terdapat tumbuhan sagu

Terdapat berbagai jenis nangka

Tidak terdapat jenis nangka

 

Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Kemdikbud, 2016



Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Kemdikbud, 2016

Gambar 1.5 Peta Pembagian Sebaran Fauna di Indonesia



Rabu, 11 Agustus 2021

Kondisi Geologi Indonesia

 




Sumber: http://aksi.id/artikel/32004/Ada-3-Lempeng-Tektonik-Aktif- Indonesia-Timur-Rawan-Gempa-Bumi-dan-Tsunami/

Gambar 1.2 Peta Lempeng Tektonik Indonesia

 

Berdasarkan gambar 2., Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng teknonik besar yaitu lempeng Indo­Australia, Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo­Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra,


Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukuan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara.

Tumbukan lempeng tersebut kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung api di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara. Selain itu tumbukan antarlempeng menghasilkan gempa bumi tektonik, vulkanik, dan gelombang tsunami. Gempa bumi terjadi karena lempeng saling bertumbuk­ kan sehingga menghasilkan getaran sampai ke permukaan bumi.

Dari kenyataan tersebut, Indonesia terbagi menjadi Kawasan geologis sebagai berikut:

a.     Daerah dangkalan sunda meliputi Indonesia bagian barat, seperti Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

b.    Daerah dangkalan sahul meliputi Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Sebagian Maluku.

c.     Daerah peralihan antara dangkalan sunda dan sahul, yaitu Sulawesi dan NusaTenggara.

 

Dampak dari kondisi itu wilayah Indonesia; rawan gempa vul­ kanik dan tektonik, terdapat banyak gunung api, tanahnya subur, Kekayaan laut yang melimpah,dan kaya akan bahan tambang.


Tabel 1.1 Cara mengurangi resiko akibat bencana gempa bumi

 

Sebelum Gempa Bumi

1.    Pastikan Bangun rumah tahan gempa.

2.    Pastikan perabotan disimpan dalam kondisi aman.

3.    Siapkan kotak P3K dan senter dilengkapi baterai di rumah.

4.    Pelajari jalur evakuasi pada tempat tinggal Ananda.

Saat

Gempa Bumi

1.    Jangan panik dan selalu berdoa.

2.    Saat gempa terjadi ada di dalam ruangan, berlindung pada tempat yang kuat. Di bawah meja atau tempat yang aman untuk berlindung, atau segera keluar ruangan jika memungkinkan.

3.    Jika di luar ruangan, hindari tiang listrik, pohon atau bangunan yang mudah roboh. Selalu perhatikan kondisi.

Setelah Gempa Bumi

1.    Keluar dari dalam ruangan setelah terjadi gempa. Pastikan lihat ke atas dan waspada benda yang jatuh.

2.    Segera cari informasi pusat gempa untuk mendapatkan informasi apakah gempa berpotensi tsunami.

3.    Jangan kembali ke ruangan usai gempa, karena memungkinkan gempa susulan.

 

Selain gempa bumi, wilayah Indonesia juga rawan bencana letusan gunung api. Berikut ini infografis cara menyelamatkan diri saat gunung Meletus.




 

Sumber: https://www.pantau.com/topic/infografis/pantau-grafis-cara- menyelamatkan-diri-yang-benar-saat-terjadi-gunung-meletus-

Gambar 1. 3 Infografis Tips Menyelamatkan Diri Saat Gunung Meletus

 


 


Selasa, 27 Juli 2021

NEGARA - NEGARA ASEAN

 Daftar Negara-negara ASEAN Beserta Sejarah Singkat




Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi yang mewadahi kerja sama negara-negara di Asia Tenggara.
Lihat juga:Mengenal Pancasila, Fungsi, Nilai, dan Arti Lambang
Jumlah anggota ASEAN sebanyak 10 negara. Ke-10 negara bekerja sama menjaga stabilitas ekonomi kawasan ASEAN dan menjaga daya saing regional.

Berikut rangkuman 10 negara-negara ASEAN dan sejarah singkatnya.



Sejarah Singkat ASEAN
ASEAN pertama kali dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Di awal, ASEAN hanya beranggotakan lima negara, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Pendirian didasarkan pada penandatanganan Deklarasi Bangkok. Beberapa tahun kemudian menyusul Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja bergabung menjadi anggota ASEAN.

Deklarasi Bangkok digelar untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mencuat akibat situasi di tahun 1960-an yang rawan konflik karena pengaruh ideologi negara-negara besar.

Konflik antar negara di kawasan tertentu dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta menghambat pembangunan.

Dalam struktur organisasi ASEAN mempunyai Sekretariat Jendral yang ditetapkan dan diangkat dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dengan masa jabatan lima tahun.

Sekjen ASEAN saat ini bernama H.E. Lim Jock Hoi asal Brunei Darussalam yang menjabat sejak 2018 hingga 2022. ASEAN sendiri mempunyai semboyan Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat.

10 Negara Anggota ASEAN
Berikut dipaparkan profil singkat dan karakteristik dari negara-negara ASEAN:

1. Indonesia



Jakarta merupakan ibu kota Indonesia, salah satu dari negara ASEAN (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Indonesia atau yang disebut juga Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia.

Indonesia juga diapit oleh dua Samudra yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki belasan ribu pulau. Juga, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Indonesia menganut sistem pemerintahan Republik yang dipimpin oleh Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Indonesia mempunyai luas wilayah mencapai 1.904.569 km persegi dengan populasi penduduk 270 juta jiwa (per September 2020).

Pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia berada di Ibu Kota Jakarta. DKI Jakarta terletak di pulau Jawa, pulau paling padat di Indonesia.

Indonesia memiliki semboyan negara 'Bhineka Tunggal Ika' yang artinya 'Berbeda-beda namun tetap satu'. Salah satu bentuk persatuannya adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau nasional.

Peringatan kemerdekaan Indonesia dirayakan setiap tanggal 17 Agustus, dan mata uang resmi yang digunakan adalah Rupiah.

2. Singapura



Singapura merupakan negara kepulauan yang terletak di ujung Semenanjung Malaya. Singapura terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor dan Indonesia oleh Selat Singapura.

Meski menganut sistem pemerintahan berupa Republik, namun otoritas pemerintahan dan kepemimpinan dilakukan oleh seorang Perdana Menteri. Presiden Singapura saat ini adalah Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Singapura memiliki semboyan negara 'Majulah Singapura' dengan perayaan kemerdekaan pada 9 Agustus. Sebagai negara kepulauan Singapura memiliki luas wilayah 722 ribu kilometer persegi.

Jumlah penduduk per 2020 mencapai lebih dari 5 juta jiwa. Terdapat empat bahasa resmi yang digunakan yaitu Mandarin Chinese, Inggris, Melayu, dan Tamil. Sementara itu, mata yang digunakan adalah Dollar Singapura (S$).

3. Malaysia



Malaysia adalah salah satu dari negara ASEAN (Foto: Pexels/Pixabay)
Malaysia adalah negara yang menganut sistem pemerintahan Federal Parlementer yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah federal.

Ibu Kota negara ini berada di Kuala Lumpur, sedangkan pusat pemerintahan federal berada di Putrajaya. Malaysia dipisahkan ke dalam dua kawasan yaitu, Malaysia Barat dan Malaysia Timur, 2 negara bagian di Malaysia Timur (Sabah dan Sarawak) berada di pulau Kalimantan.

Pemerintahan negara Malaysia dikepalai oleh seorang Perdana Menteri (Muhyiddin Yassin) dengan Raja atau Sultan yang memerintah di setiap negara bagian.

Model pemerintahan Malaysia ini serupa dengan sistem parlementer Westminster. Malaysia memiliki semboyan 'Bersekutu Bertambah Mutu' yang jika dalam bahasa Indonesia berarti 'Persatuan Menambah Keunggulan'.

Jumlah penduduk Malaysia per 2020 mencapai 37 juta jiwa lebih dengan luas wilayah mencapai 330 ribu kilometer persegi. Bahasa resmi yang digunakan warga Malaysia adalah Melayu sementara mata uang yang digunakan adalah Ringgit.

4. Brunei Darussalam


Negara Brunei Terletak di utara pulau Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Indonesia dan Malaysia (Sarawak dan Sabah). Sistem pemerintahan di Brunei adalah sistem Monarki Absolut dengan kepala pemerintahan dipegang oleh Sultan (Hassanal Bolkiah).

Populasi Brunei per 2020 mencapai 467 ribu jiwa dengan luas wilayah 5 ribu kilometer persegi. Ibu Kota Brunei adalah Bandar Seri Begawan yang sekaligus merupakan kota terbesar di negara tersebut.

Brunei Darussalam menerapkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi atau nasional dengan Dolar Brunei sebagai mata uang sah. Hari kemerdekaan Brunei jatuh pada tanggal 23 Februari.

5. Kamboja


Salah satu anggota negara ASEAN yang memiliki keindahan alam, Kamboja (Foto: Dok. Rika Nova)
Negara ASEAN selanjutnya adalah Kamboja, yang merupakan negara dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional. Negara ini dipimpin atau dikepalai oleh Raja Norodom Sihamoni dan perdana menteri Hun Sen.

Penduduk Kamboja mayoritas menganut agama Buddha dan menerapkan bahasa Khmer sebagai bahasa resmi.

Ibu kota dari Kamboja adalah Phnom Penh. Luas wilayah Kamboja mencapai 181 ribu kilometer persegi dengan populasi penduduk per 2020 sebanyak 15 juta lebih jiwa.

Negara dengan semboyan 'Bangsa, Agama, Raja' ini berbatasan langsung dengan Thailand di barat, Laos di Utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan.

6. Vietnam


Bernama asli Republik Sosialis Vietnam dengan Kepala Negara Nguyen Phu Trong dan Kepala Pemerintahan atau Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc.

Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Vietnam. Populasi Vietnam per 2020 tercatat lebih dari 97 juta jiwa dengan luas wilayah 333 ribu kilometer persegi.

Memiliki ibu kota Hanoi, Vietnam berbatasan langsung dengan Tiongkok di utara, Laos di Barat Laut, Kamboja di Barat Daya dan Laut Cina Selatan di Timur. Mata uang yang digunakan adalah Dong.

7. Thailand


Salah satu negara ASEAN, Thailand populer dengan wisata jajanan jalanan-nya. (Foto: iStockphoto/monticelllo)
Dalam bahasa asli Thailand disebut sebagai Mueang Thai (baca: Meng-Thai) yang berarti Negara Thai. Sebagai salah satu pendiri ASEAN Thailand menganut sistem pemerintahan Monarki Konstitusional.

Kepala Negara Thailand adalah Raja Maha Vajiralongkorn dan Kepala Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri Prayut Chan O Cha.

Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai dengan Ibu Kota Bangkok. Luas wilayah Thailand mencapai 513 ribu kilometer persegi dengan populasi penduduk mencapai 66 juta jiwa. Mata uang resmi yang digunakan adalah Baht.

8. Laos


Laos satu-satunya negara ASEAN yang terkurung daratan. Di utara berbatasan dengan Myanmar, di barat laut berbatasan dengan Tiongkok, dengan Vietnam di timur, Kamboja di selatan, dan Thailand di sebelah barat.

Pada masa lampau Laos dijuluki Lan Xang atau Negeri Seribu Gajah. Bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Laos adalah Lao.

Sistem pemerintahan di Laos dijalankan oleh Partai Sosialis Republik, dengan Presiden atau Kepala Negara Bounnhang Vorachith dan Kepala Pemerintahan atau Perdana Menteri Thongloun Sisoulith.

Luas wilayah Laos mencapai 236 ribu kilometer persegi dengan jumlah penduduk per 2020 sebanyak 7 juta jiwa, dengan mata uang resmi yang digunakan adalah Kip.

9. Myanmar


Myanmar atau yang dulu disebut dengan Burma bergabung sebagai anggota ASEAN tahun 1997. Pemerintahan yang dijalankan oleh Junta Militer dengan sistem pemerintahan Republik Konstitusional.

Pemerintahan Myanmar saat ini dijalankan oleh Min Aung Hlaing sebagai Pemimpin Negara dan Presiden oleh Myint Swe. Ibu kota Komersial Myanmar adalah Yangon dan ibu kota administratif berada di Naypyidaw.

Luas wilayah Myanmar mencapai 676 ribu meter persegi dengan populasi per 2020 mencapai lebih dari 54 juta jiwa. Bahasa resmi yang digunakan adalah Burma dan mata uang resmi adalah Kyat.

10. Filipina


Rodrigo Duterte, pemimpin Filipina, salah satu negara anggota ASEAN (Foto: Noel CELIS / AFP)
Salah satu negara pendiri ASEAN merupakan negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat. Sistem pemerintahan yang dijalankan negara ini adalah Republik.

Presiden Rodrigo Duterte sebagai Kepala Negara Filipina dan Leni Robredo sebagai Wakil. Kota terbesar Filipina adalah Quezon sementara Ibu Kota berada di kota Manila. Filipina menggunakan bahasa Filipina dan Inggris sebagai bahasa resmi.

Luas wilayah Filipina mencapai 300 ribu kilometer persegi dengan populasi menurut worldometers per 2020 sebesar lebih dari 109 juta jiwa. Mata uang resmi yang digunakan adalah Peso.

Lihat juga:Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang Berpengaruh
itulah daftar negara-negara ASEAN yang mungkin Anda perlu ketahui. Merujuk laman sekretariat ASEAN, disebutkan pada 2011 Timor Leste secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN namun kepastian bergabungnya masih dalam pembahasan sepuluh negara anggota ASEAN.

Baca artikel CNN Indonesia "Daftar Negara-negara ASEAN Beserta Sejarah Singkat" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210223092723-111-609663/daftar-negara-negara-asean-beserta-sejarah-singkat.

sumber:https://www.cnnindonesia.com/